Setelah itu selama hampir dua tahun fakum karena tidak ada dana untuk membeli pulsa modem CDMA karena usaha sedang terpuruk . Lebaran tahun ini 2015 di Jepara bertemu dengan adik saya dia bercerita temannya ada yang mendapat 400 dolar dari google admob (adikku sendiri penghasilan dari google adsense kurang lebih 40 dollar per bulan). Saya tertarik kemudian browsing tentang google adsense dan google admob. Seminggu yang lalu tepatnya 31 Juli 2015 mendaftar google adsense dari blog ini berhasil untuk tahap pertama, sekarang menunggu peninjauan tahap kedua.
Yang menarik adalah artikel saya yang berjudul Ustadz Asmuji Muhayyat Dialog Dengan Jin banyak pembacanya terakhir 261 pembaca. Pembaca blog saya ternyata dari berbagai negara seperti Amerika, Australia, Jerman , Belanda, India, Ukraina, Malaysia, Spanyol dan Eustania. Dengan pencarian kata kunci pencarian google terbanyak dengan kata kunci Asmuji Muhayyat. Bagi para blogger ini mungkin bukan prestasi tapi bagi saya ketika mengetik kata Asmuji Muhayyat blog saya ada di halaman pertama ini adalah prestasi yang kebetulan. Baru-baru ini saya baru tahu kata kunci yang tepat adalah salah kunci bisa tampil di halaman pertama google.
BLOG SEBAGAI SARANA DAKWAH
Menjadi Ustadz atau da'i harus mempunyai modal besar yaitu ilmu agama yang cukup, hafalan Al Qur"an yang cukup, hafalan Hadits yang cukup dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Bagi yang ilmu agamanya sedikit, hafalan juz 'amma belum hafal, hafalan hadits nol dan kalau berbicara belepotan seperti saya ada lowongan menjadi Ustadz dadaan di blog pribadi.Coba bayangkan blog saya yang hanya ada 8 artikel saja pembaca-nya sekarang 547 orang, bila ada 10 % saja yang mendapat hidayah atau terinspirasi dari blog kita berapa pahala yang akan kita dapat. Kemudian saya membayangkan situs-situsnya Ustadz-Ustadz beneran berapa pengunjungnya berapa pahalanya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN MENJADI USTADZ DI BLOG
1. Menata Niat
Berniat menyebarkan ilmu, menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain, mendapat pahala yang mengalir, Ulama'-ulama' dulu seperti Imam Nawawi dan Imam Syafi'i bukunya sampai sekarang masih dibaca orang dicetak dalam berbagai bahasa itu bukti keikhlasan niat mereka. Jangan berniat mencari popularitas dan dollar, tetapi kalau mendapatkan popularitas dan dollar itu rezeki dari Allah.
2.Tidak Melanggar Hak Cipta Orang Lain
Niatnya mau berdakwah mendapat pahala tapi kalau melakukan kedholiman (melanggar hak cipta) kepada orang lain nanti di akhirat menjadi orang yang bangkrut. Mengapa ? orang-orang menuntut :dia mengambil tulisanku tanpa ijin { copy paste ) , dia mengambil gambar tanpa ijin, dia mengunggah video tanpa ijin, dia mendownload buku,kaset dan lain-lain tanpa ijin. Kemudian pahalanya diambil orang-orang , pahala habis (bangkrut) maka dosa orang yang didholimi pindah kepadanya.
3. Tidak Menyebarkan Hadits Palsu
"Barang siapa berdusta atas namaku (Nabi Muhammad) secara sengaja maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka. " ( HR. Bukhori 1291)
4. Tidak Memotong Ayat Atau Hadits yang Akan Mempengaruhi Maknanya
contoh yang jelas memotong ayat Al Ma'un hanya diambil ayat ke 4 saja "maka celakalah bagi orang-orang yang sholat" Padahal penjelasannya ada di ayat berikutnya (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholat-nya.
5. Melakukan Amanat Ilmiah
Ketika menukil ucapan atau buku disebutkan sumbernya
6. Mengambil Ilmu dari Ulama'-ulama' atau ustadz-ustadz Ahlu Sunnah
7. Mengetahui Sasaran Dakwahnya
Biasanya pembaca blog adalah anak muda, maka bahasanya dan temanya disesuaikan agar nyambung
8. Tulisan Jangan Terlalu Panjang
Blog bukan buku atau ebook dan bukan pula status di media sosial. Bila terlalu panjang membacanya tidak selesai katakanlah maksimal 3 halaman.itu sudah panjang. Apalagi anak-anak muda kalau browsing sekarang dengan android.
9. Menggunakan Bahasa Baku
Karena pembaca-nya bukan hanya orang Indonesia gunakan bahasa baku agar bisa diterjemahkan oleh internet. Tapi kalau sasarannya hanya anak muda Indonesia bisa memakai bahasa gaul.
10. Bila Ada Kesalahan Dari Artikel Yang sudah Dikirim Segera Diedit
Kalau nunggu lama-lama kesalahan akan tersebar.
Semoga bermanfaat
Malang 6 Agustus 2015
Mochamad Hartono, S.Pi
BLOG SEBAGAI SARANA DAKWAH
Menjadi Ustadz atau da'i harus mempunyai modal besar yaitu ilmu agama yang cukup, hafalan Al Qur"an yang cukup, hafalan Hadits yang cukup dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Bagi yang ilmu agamanya sedikit, hafalan juz 'amma belum hafal, hafalan hadits nol dan kalau berbicara belepotan seperti saya ada lowongan menjadi Ustadz dadaan di blog pribadi.Coba bayangkan blog saya yang hanya ada 8 artikel saja pembaca-nya sekarang 547 orang, bila ada 10 % saja yang mendapat hidayah atau terinspirasi dari blog kita berapa pahala yang akan kita dapat. Kemudian saya membayangkan situs-situsnya Ustadz-Ustadz beneran berapa pengunjungnya berapa pahalanya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN MENJADI USTADZ DI BLOG
1. Menata Niat
Berniat menyebarkan ilmu, menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain, mendapat pahala yang mengalir, Ulama'-ulama' dulu seperti Imam Nawawi dan Imam Syafi'i bukunya sampai sekarang masih dibaca orang dicetak dalam berbagai bahasa itu bukti keikhlasan niat mereka. Jangan berniat mencari popularitas dan dollar, tetapi kalau mendapatkan popularitas dan dollar itu rezeki dari Allah.
2.Tidak Melanggar Hak Cipta Orang Lain
Niatnya mau berdakwah mendapat pahala tapi kalau melakukan kedholiman (melanggar hak cipta) kepada orang lain nanti di akhirat menjadi orang yang bangkrut. Mengapa ? orang-orang menuntut :dia mengambil tulisanku tanpa ijin { copy paste ) , dia mengambil gambar tanpa ijin, dia mengunggah video tanpa ijin, dia mendownload buku,kaset dan lain-lain tanpa ijin. Kemudian pahalanya diambil orang-orang , pahala habis (bangkrut) maka dosa orang yang didholimi pindah kepadanya.
3. Tidak Menyebarkan Hadits Palsu
"Barang siapa berdusta atas namaku (Nabi Muhammad) secara sengaja maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka. " ( HR. Bukhori 1291)
4. Tidak Memotong Ayat Atau Hadits yang Akan Mempengaruhi Maknanya
contoh yang jelas memotong ayat Al Ma'un hanya diambil ayat ke 4 saja "maka celakalah bagi orang-orang yang sholat" Padahal penjelasannya ada di ayat berikutnya (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholat-nya.
5. Melakukan Amanat Ilmiah
Ketika menukil ucapan atau buku disebutkan sumbernya
6. Mengambil Ilmu dari Ulama'-ulama' atau ustadz-ustadz Ahlu Sunnah
7. Mengetahui Sasaran Dakwahnya
Biasanya pembaca blog adalah anak muda, maka bahasanya dan temanya disesuaikan agar nyambung
8. Tulisan Jangan Terlalu Panjang
Blog bukan buku atau ebook dan bukan pula status di media sosial. Bila terlalu panjang membacanya tidak selesai katakanlah maksimal 3 halaman.itu sudah panjang. Apalagi anak-anak muda kalau browsing sekarang dengan android.
9. Menggunakan Bahasa Baku
Karena pembaca-nya bukan hanya orang Indonesia gunakan bahasa baku agar bisa diterjemahkan oleh internet. Tapi kalau sasarannya hanya anak muda Indonesia bisa memakai bahasa gaul.
10. Bila Ada Kesalahan Dari Artikel Yang sudah Dikirim Segera Diedit
Kalau nunggu lama-lama kesalahan akan tersebar.
Semoga bermanfaat
Malang 6 Agustus 2015
Mochamad Hartono, S.Pi
0 komentar:
Post a Comment